YESUS
dan
Muhammad
Perbedaan Mendasar dan Kesamaan Mengejutkan

bab05

BAGIAN 2
KEHIDUPAN YESUS DAN MUHAMMAD

BAB 5
PERMULAAN PEWAHYUAN

Muhammad:
Yesus:
Usia 40 Tahun
Usia 32 Tahun

Dalam bab ini, anda dapat melihat apa saja yang dilakukan oleh Yesus dan Muhammad ketika mereka menjadi seorang pemuda dan apa yang terjadi ketika mereka mulai mengajarkan cara-cara baru untuk memahami Tuhan.

PEKERJAAN DAN PERNIKAHAN MUHAMMAD

Sama juga seperti keadaan saat ini, pada zaman Muhammad, Arab adalah padang pasir. Ini berarti, untuk dapat bertahan hidup, maka penduduknya harus berdagang dengan orang-orang dari daerah lain untuk membeli makanan karena mereka tidak bisa bercocok tanam.
Orang-orang dari suku Muhammad, suku Qurais, adalah “orang-orang yang pandai berdagang.”66.
   Ibn Ishaq, halaman 82.
Pemimpin usaha dari Mekah akan mengirim kereta unta ke Siria atau Yaman penuh dengan barang dagangan. Ketika mereka tiba di tempat yang dituju, pemimpin kereta akan menjual barang-barang mereka, dan menggunakan uang hasil dagang itu guna membeli makanan dan barang keperluan lain yang mereka butuhkan, lalu memuatnya di kereta unta, dan kembali ke Mekah.

Salah satu kereta unta terbesar dimiliki seorang perempuan paling kaya dan berpengaruh di Mekah, bernama Kadijah.
Sejarah agama Islam mengatakan, ketika Kadijah melihat sifat-sifat jujur dan baik Muhammad, ia mempekerjakannya untuk memimpin kereta ke Siria. Ketika Muhammad kembali, barang-barang itu dijual dengan harga (kira-kira) dua kali lipat.

Kadijah terkesan akan hal itu. Meskipun ia berusia lebih dari empat puluh tahun, dan telah empat kali bercerai dan memiliki beberapa orang anak, ia melamar Muhammad, manajer keretanya yang berusia dua puluh lima tahun.
Orang-orangpun sering menjadi skeptis ketika mereka mendengar Kadijah melamar Muhammad. Tetapi inilah kebenaran seperti yang diceritakan sejarah Islam. Keluarga Kadijah maupun Muhammad, juga bergumul dengan situasi ini.

Paman Muhammad yang mengangkatnya (Abu Talib) dan ayah Kadijah, bertentangan dalam perihal pernikahan tersebut. Di sinilah kemudian, pertama kalinya sejarah menyebutkan figur utama di dalam kehidupan Muhammad, yakni sepupu Kadijah. Nama sepupu Kadijah itu, Waraqa bin Neufal. Ia adalah salah seorang pemimpin agama di Mekah. Ia adalah gembala sidang sebuah gereja besar.

Anda mungkin heran mendengar tentang sebuah gereja di Arab selama masa Muhammad.
Semua tulisan sejarah Islam, terutama yang berhubungan dengan status keagamaan di Mekah saat itu, berbicara tentang kedatangan Kekristenan dari Barat (Siria, Mesir, Ethiopia, Yaman).
Banyak suku-suku di Arab memeluk Kristen sebagai agama mereka.
Tetapi bentuk Kekristenan ini berbeda dengan yang digambarkan di dalam Perjanjian Baru. Dua cabang yang terbesar adalah Ebionit dan Nestoria. Kedua kelompok ini menyangkal bahwa Yesus adalah Anak Tuhan atau bersifat ilahi.

Gereja Ebionit yang sangat besar dapat ditemukan di Mekah yang dipimpin Uthman bin Al-Huweirith. Dan, gembala sidang berikutnya adalah sepupu Kadijah, Waraqa bin Neufal.
Pada waktu Kadijah dan Muhammad berencana untuk menikah, Waraqa mendukung mereka. Waraqa pun meyakinkan kedua pihak keluarga untuk mengijinkan mereka berdua menikah, dan ia sendiri yang memimpin upacara pernikahan.77.
   Abu Musa al-Hariri, Priest and Prophet: Research on the Rise of Islam, edisi 13 (Libanon: House for the Advancement Scholarship, 1991), 231 halaman 37.

   Al-Hariri membuat beberapa daftar yang berisikan informasi tentang Waraqa, termasuk: Tabakat ibn Saad, volume 1, hal. 19, 129, 131, 156, 168; As Sirah al Halabiyah, volume 1, halaman 147, 152-153; Al Sirah Al Mecciyah, volume 1, halaman 188; The History of the Prophet and the Kings, dikenal juga sebagai Tarif Al-Tabari, volume 2, halaman 281; Ibn Hisham, vol. 1, hal. 174.

   Saya menemukan buku ini setelah saya menjadi seorang Kristen dan tinggal di Afrika Selatan. Abu Musa adalah nama pena untuk seorang pendeta Marionite dari Libanon yang menulis tentang hubungan antara Islam dan Kekristenan.
   Pendeta ini   menghabiskan  hidupnya  di biara,  meneliti  tentang hubungan antara Alkitab dengan Al Quran, dan antara Kekristenan dengan wahyu kepada Muhammad.
   Buku ini terkenal di lingkungan orang Kristen berbahasa Arab di Timur Tengah.

   Yang mengejutkan saya adalah bahwa pendeta ini menulis dalam bahasa Arab klasik dengan sangat fasih. Saya tidak pernah berpikir bahwa seorang Kristen bisa menggunakan bahasa ini.
   Pendeta ini  sangat  trampil menggunakan  Al Quran,  hadits  dan  sumber-sumber sejarah lainnya. Sebagai contoh, saya mengetahui tentang Waraqa dari kuliah saya di Al-Azhar, tetapi saya tidak tahu banyak tentang keyakinan dari sektenya, kelompok Ebionit.

   Di Al-Azhar,  kami tidak pernah menyerah  untuk memberikan informasi atau tanda bahwa Muhammad juga dipengaruhi oleh sumber-sumber dari luar.

   Buku ini diberikan kepada saya oleh misionaris Libanon yang mengambil kelas si penulis di seminari Katolik di Libanon. Setiap kali pendeta ini mengutip ayat Al Quran atau Hadits, saya memeriksanya kembali dan ternyata ia benar.
   Saya tidak dapat memeriksa  beberapa  dari sumber-sumbernya  hanya  karena saya tidak memiliki bukunya.
   Buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Jadi, mungkin saja Muhammad menikah secara Kristen dan isterinya kemungkinan juga pemeluk keyakinan Ebionit.
Muhammad terus saja mengelola kereta Kadijah, meskipun ia telah berusia empat puluh tahun.
Sejarah Islam mengatakan, mereka berdua mempunyai enam orang anak – dua anak laki-laki yang meninggal dunia ketika masih bayi dan empat anak perempuan.

KEHIDUPAN YESUS YANG TIDAK DIKETAHUI

Kami tidak mengetahui secara rinci yang dilakukan Yesus ketika ia masih remaja atau anak muda.
Apabila ia memperoleh pendidikan sebagai seorang anak Yahudi, maka ia akan mulai membaca dan menulis sejak usia lima tahun. Pada usia sepuluh tahun, ia akan telah memulai pelajaran tentang aturan orang Yahudi atau Hukum Taurat. Pendidikan formalnya akan telah selesai pada usia delapan belas tahun.
Dan, karena Yusuf adalah seorang tukang kayu, Yesus mungkin saja telah belajar bagaimana cara berdagang dari Yusuf dan mulai mempraktekkannya, 88.
   Jesus-Institute.org, History and Timeline of Jesus, “First Century Context of Palestine (Israel),” latar pendidikan, www.jesus-institute.org (diakses, tanggal 2 Januari 2004).
(Yesus disebut sebagai anak tukang kayu dalam Markus 6:3).

Beberapa saat sebelum Yesus memulai pengajarannya, mungkin Yusuf telah meninggal dunia, karena ibu dan saudara-saudara Yesus disebutkan beberapa kali dalam kitab Injil, tetapi Yusuf tidak disebut. Tentu saja, Yesus merasa bertanggung-jawab untuk menjaga ibunya (Yohanes 19:26-27).

Kami tidak memiliki catatan apakah Yesus pernah menikah.
Namun, kami dapat membuat beberapa catatan kesimpulan mengenai kehidupan keagamaan Yesus. Antara lain, ketika Yesus pergi ke sinagoge di Nazaret, Yesus diberikan kesempatan membaca Kitab Suci. Ia paham tentang keadaan di sekitar sinagoge, dan ikut serta dalam prosesi penyembahan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di tempat itu (Lukas 4:16).
Setelah Yesus mulai berkhotbah kepada orang banyak, kitab Injil mengatakan bahwa Yesus juga pergi untuk berdoa seorang diri, jadi dapat kami asumsikan bahwa Yesus juga selalu melakukan hal ini sebelum ia mengajar orang banyak.

Itulah gambaran umum tentang kehidupan keagamaan Yesus.
Muhammad juga ikut serta dalam kehidupan keagamaan di Ka’abah di Mekah pada zamannya, dan Muhammad pun selalu menyediakan waktu untuk bermeditasi.
Sekarang mari kita melihat lebih dekat lagi, bagaimana hal itu kemudian berkembang dan melahirkan wahyu pertama pada ajaran agama Islam.

WAHYU YANG DATANG KEPADA MUHAMMAD

Sebagai seorang pemuda di usia dua puluh tahunan, Muhammad mulai berpergian secara teratur ke sebuah gua kecil pada salah satu gunung yang mengitari kota Mekah, Ia menghabiskan waktu untuk berdoa kepada Tuhan yang tidak terlihat, mencari wajah dari Tuhan Sang Pencipta.
Iapun akan menghabiskan waktu satu, dua atau tiga hari pada saat berdoa. Sementara itu, isterinya, Kadijah, membawakan makanan dan minuman untuknya.99.
   Sahih al-Bukhari (The Corrects Book of Bukhari), vol. 9, buku 93, no. 588, terjemahan bahasa Inggris oleh Dr. Muhammad Muhasin Khan. Bahan ini diakses dari website University of Southern California, 2003.

Muhammad sering mendengarkan orang-orang berdiskusi menyampaikan pendapat tentang Tuhan. Muhammad menjadi sangat dipengaruhi oleh ajaran Ebionit melalui isterinya, Kadijah, dan melalui sepupu Kadijah, Waraqa bin Neufal.1010.
   Al Hariri, Priest and Prophet.
Waraqa menjadi pembimbing Muhammad, dan mengajarkannya tentang Kekristenan. Sebuah hadits mengatakan bahwa Waraqa pernah mengambil bagian dalam penginjilan di tanah Arab.1111.
   The Correct Books of Bukhari, vol. 6, buku 60, no. 478 dan vol. 4, buku 55, no. 605.
   Hadits ini juga menyatakan  bahwa  Waraqa  lebih sering menulis dalam bahasa Ibrani dari pada bahasa Arab. (Lihat juga The Correct Books of Bukhari, vol. 1, buku 1, no. 3).

Beberapa catatan sejarah mengatakan, hanya kitab Matius pada masa itu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, jadi besar kemungkinan bahwa Muhammad hanya belajar dari kitab Matius.
Ia juga mungkin diajarkan tentang keyakinan dari agama Yahudi.
Ajaran ini berasal dari Perjanjian Lama, meski mungkin hanya terbatas pada kitab Taurat (lima kitab pertama dari Perjanjian Lama yang ditulis oleh Musa) dan kitab Mazmur, yang dikenal sebagai Puji-pujian Daud.

Pada saat yang sama, Muhammad tampak masih terus pergi ke Ka’abah. Kami dapat simpulkan hal ini karena seorang sejarahwan mengatakan bahwa Muhammad bertemu Waraqa suatu saat ketika Muhammad mengelilingi Batu Hitam di tengah-tengah Ka’abah.1212.
   Ibn Kathir, The Beginning and the End.
Jadi, pada periode masa-masa tersebut di dalam hidup Muhammad, Muhammad menikah, menjalankan kereta unta, belajar agama dari sepupunya yang beraliran Ebionit dan melakukan meditasi pribadinya di dalam gua-gua di sekitar Mekah. Ia terus mempraktekkan hal ini selama lebih dari lima belas tahun.

Kemudian, pada usia empat puluh tahun (610M), Muhammad mendapat pengalaman yang menakutkan dirinya. Muhammad telah bermeditasi selama bulan Suci Ramadhan di Gua Hira, kemudian dikatakan, “Kebenaran turun ke atasnya.”
Malaikat Jibril memperlihatkan dirinya kepada Muhammad dan berkata, ”Bacalah!” Kemudian Muhammad menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”

Malaikat kemudian menangkapnya, “menekan tubuhnya dengan keras” sehingga Muhammad berpikir ia tidak tahan lagi. Kemudian malaikat itu berkata lagi, “Bacalah!”
Muhammad menjawab lagi, “Aku tidak bisa membaca.”
Sekali lagi, Malaikat Jibril menekan dengan keras tubuh Muhammad, lalu melepaskannya dan memberitahukan yang harus dibacanya, Bacalah! “Di dalam Nama Tuhanmu yang telah menciptakan (semua yang ada). Ia telah menciptakan manusia dari gumpalan (darah kental yang membeku).” Bacalah! “Dan Tuhanmu Maha Pemurah.”

Ayat ini adalah ayat pertama yang diwahyukan di dalam Al Quran. Mereka tercatat di dalam Surat 96:1-3.

Bagaimana Muhammad menanggapi pengalaman ini?
Muhammad menjelaskan, jantungnya mulai berdetak sangat kencang atau “jantungnya bergetar. Otot-otot lehernya mengalami kekejangan secara tiba-tiba.” Ia lari ke rumah dan bertemu isterinya sambil berteriak, “Lindungi aku! Lindungi aku!” Mereka kemudian melindunginya sampai rasa takutnya hilang.

Kemudian ia berkata kepada isterinya, “Oh Kadijah, apa yang salah pada diriku? Apakah yang terjadi padaku? Saya sangat ketakutan.”
Muhammad menceritakan seluruhnya kepada isterinya. Isterinya pun sadar, ia membutuhkan beberapa nasehat.1313.
   Kisah ini diceritakan oleh Aisha, isteri kedua Muhammad yang mengatakan bahwa ia mendengarnya sendiri dari Muhammad.
   The  Correct  Books  of Muslim  maupun  The  Correct  Books of  Bukhari mencatat kisah ini dalam kumpulan kisah mereka dengan sedikit perbedaan di dalamnya. Lihat The Correct Books of Bukhari, vol. 9, buku 87, no. 111 dan vol. 1, buku 1, no. 3; The Correct Books of Muslim, buku 1, no. 301.

PENDETA KRISTEN,
MENEGUHKAN WAHYU ATAS MUHAMMAD.

Sampai di sini, sepupu Kadijah mulai masuk kembali dalam cerita.
Kadijah mengirim Muhammad kepada sepupunya, Waraqa. Dan Kadijah memberitahu sepupunya bahwa Muhammad telah mendengar dan melihat. Pada saat itu sepupunya telah menjadi tua dan kehilangan penglihatannya.
Waraqa menjawab, “Kudus, Kudus, Kudus – Aku bersumpah dalam nama Tuhan yang ke dalam tangan-Nya kuserahkan hidupku ini, aku bersumpah Kadijah, bahwa ini adalah tanda besar yang telah datang kepada Musa, Muhammad adalah nabi bagi bangsa Arab. Tetaplah teguh dan jadilah kuat.”

Kadijah kembali kepada Muhammad dan memberitahukannya apa yang dikatakan oleh Waraqa.1414.
   Aspek dalam cerita ini disampaikan oleh Abdullah bin al Zubair, anak dari salah seorang teman baik Muhammad. Cerita ini dicatat dalam Ibn Hisham, volume 1, bagian 2, hal 73.
Keesokan harinya, Muhammad bertemu dengan Waraqa di dalam Ka’abah, dan sekali lagi Waraqa mengucapkan sumpah, “Dalam nama Tuhan yang mengendalikan hidupku, engkau adalah nabi bagi bangsa Arab ini dan engkau kini telah menerima tanda dari Tuhan yang telah mendatangi Musa di masa lalu. Orang-orang akan menolakmu, menganiaya kamu, menendangmu keluar dari kotamu dan berkelahi dengan engkau, dan jika aku hidup pada waktu (penganiayaan) itu, aku tentu akan membela Allah dengan cara yang tidak seorangpun tahu kecuali Allah sendiri.” Kemudian Waraqa menundukkan kepala kepada Muhammad dan mencium wajahnya dan Muhammad pun kembali pulang ke rumah.1515.
   Ibn Hisham, vol. 1, bagian 2, hal 73.

Meskipun Waraqa bersumpah akan mendukung Muhammad, tetapi ia tidak mampu memenuhi janjinya. Sebab, hanya beberapa hari atau beberapa saat kemudian, Waraqa meninggal dunia.1616.
   The Correct Books of Bukhari, volume 1, buku 1, no. 3 dan volume 6, buku 60, no. 478.
Jadi di sini kita dapat melihat gambaran Muhammad yang memiliki pengalaman di gua, meskipun tidak jelas signifikansinya, tetapi isteri dan sepupu isterinya mendukung gagasan bahwa ia telah dipilih menjadi nabi dari Tuhan yang sesungguhnya.

Sekarang, mari kita melihat apa yang terjadi ketika Yesus pertama kali menyatakan bahwa dirinya adalah seorang nabi.

YESUS DAN YOHANES PEMBAPTIS

Yesus dan Yohanes Pembaptis telah lama terhubungkan, bahkan sebelum kelahiran mereka. Pada waktu ibu Yesus mengetahui bahwa dirinya hamil, ia pergi ke rumah ibu Yohanes (sepupunya) untuk menceritakan apa yang telah terjadi kepadanya, (Lukas 1:39–45).

Ketika Yesus dan juga Yohanes berusia awal tiga puluh tahunan, Yohaneslah yang pertama kali muncul di hadapan orang banyak. Ia keluar dari Gurun Pasir Yudea dan mulai berkhotbah kepada orang banyak bahwa mereka harus bertobat dari dosa-dosa mereka. Orang-orang datang dari Yerusalem dan dari seluruh daerah Yudea untuk melihatnya. Ketika mereka mengakui dosa-dosa mereka, ia membaptis mereka di Sungai Yordan.

Orang-orang Yahudi berpikir, barangkali Yohanes adalah Mesias yang mereka nanti-nantikan. Tetapi Yohanes berkata tegas kepada mereka,

LUKAS 3 : 16
“Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.”

Kemudian Yesus meninggalkan Nazaret dan Yesus datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Kitab Injil mencatat:

MARKUS 1 : 10-11
Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Sejak saat itu, Yohanes mengakui Yesus sebagai nabi (Mesias) yang telah diramalkan oleh Kitab Suci agama Yahudi.

YOHANES 1 : 32 – 34
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Tuhan.”

Yohanes terus saja berkhotbah dan membaptis, tetapi orang-orang mulai meninggalkannya dan pergi mendengarkan Yesus. Ketika salah seorang murid Yohanes mengeluhkan perihal ini, Yohanes berkata kepadanya:

YOHANES 3 : 28 – 30
Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Pesan Yohanes kepada orang banyak mengenai pertobatan tidak berhenti. Ia bahkan berani secara terbuka mengkritik Raja Herodes yang menikahi isteri saudaranya sendiri. Sebagai akibatnya, Herodes memasukkan Yohanes ke dalam penjara, bahkan memenggal kepala Yohanes (Markus 6:14–29).

Jadi kita melihat beberapa persamaan menarik disini. Baik Yesus maupun Muhammad diteguhkan menjadi seorang nabi oleh sepupu mereka, dan tidak lama setelah itu, kedua sepupu mereka ini pun meninggal.

WAHYU YANG TERHENTI

Pada waktu bersamaan meninggalnya Waraqa, penurunan wahyu kepada Muhammad terhenti. Ia berhenti menerima kunjungan dari Malaikat Jibril.
Muhammad lalu berkata ia menjadi....

sangat sedih... sehingga ia beberapa kali menjatuhkan dirinya dari puncak gunung tinggi dan setiap kali ia hendak naik ke puncak gunung untuk menjatuhkan dirinya, Malaikat Jibril akan menampakkan diri dihadapannya dan berkata, “Ya Muhammad! Engkaulah Rasul Allah yang sesungguhnya.” Setelah itu hatinya menjadi tenang dan iapun kembali ke rumah.1717.
    Ibid, volume 9, buku 87, no. 111. Diceritakan oleh Aisah.

Muhammad kemudian menghabiskan waktu satu bulan di Gua Hira, untuk mencari wahyu selanjutnya, lalu Muhammad berjalan turun kembali ke lembah.
Sementara berjalan turun ini, dikisahkan, Muhammad mendengar suara keras yang memanggilnya:

Aku mencari di depanku, di belakangku, di sebelah kanan dan kiriku, tetapi aku tidak melihat satu orangpun. Sekali lagi aku mendengar namaku dipanggil dan aku mencari-cari tetapi aku tidak melihat apapun. Aku dipanggil lagi, lalu kuangkat kepalaku, dan di sana aku melihat sebuah singgasana, dan di atasnya duduklah Malaikat Jibril. Aku mulai gemetar ketakutan. Aku datangi Kadijah dan berkata, “Tutupi aku.” Mereka menutupi aku dan menyiram air kepadaku dan Allah, Yang Maha Mulia dan Agung menurunkan wahyu ini: “Kamu yang diselubungi kain! Bangkitlah dan sampaikanlah peringatan ini, Tuhanmu adalah Maha Kuasa dan sesungguhnya pakaianmu telah dibersihkan.”1818.
   The Correct Books of Muslim, buku 1, no. 307. Diceritakan oleh Jabir.

Ayat ini dicatat di dalam Al Quran pada Surat 74:1–5. Kemudian, setelah ini, maka wahyu kembali datang, “secara kuat, sering dan teratur.”1919.
   The Correct Books of Bukhari, vol. 1, buku 1, no. 3.


Jadi ayat itu dianggap sebagai ujian pertama terhadap Muhammad sebagai seorang nabi. Yesus juga mengalami ujian sesaat setelah Yohanes Pembaptis memperkenalkannya sebagai nabi dan “Anak Domba Tuhan.” Mari kita lihat hal itu sekarang.

PENCOBAAN YESUS DI PADANG GURUN

Setelah dibaptis oleh Yohanes, Yesus pergi ke padang gurun dan berpuasa selama empat puluh hari. Pada akhir puasanya, Injil Matius mencatat bahwa Iblis mencobai Yesus sebanyak tiga kali.

MATIUS 4 : 3 – 10
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Tuhan, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan.” Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Tuhan, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Tuhan, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhanmu!” Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhanmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

MARKUS 1 : 14 – 15
Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Tuhan, kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Tuhan sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”

Di sini kita melihat bahwa Yesus begitu percaya diri tentang tujuan dan identitas dirinya sejak awal. Yesuspun tidak bermasalah ketika ia harus menghadapi pencobaan.
Sebaliknya, Muhammad membahayakan dirinya sendiri pada saat wahyu kepadanya berhenti diberikan.
Sekarang, marilah kita melihat respon orang-orang kepada pesan yang disampaikan oleh Muhammad dan Yesus.

____________________
6
Ibn Ishaq, halaman 82.
7
Abu Musa al-Hariri, Priest and Prophet: Research on the Rise of Islam, edisi 13 (Libanon: House for the Advancement Scholarship, 1991), 231 halaman 37. Al-Hariri membuat beberapa daftar yang berisikan informasi tentang Waraqa, termasuk: Tabakat ibn Saad, volume 1, hal. 19, 129, 131, 156, 168; As Sirah al Halabiyah, volume 1, halaman 147, 152-153; Al Sirah Al Mecciyah, volume 1, halaman 188; The History of the Prophet and the Kings, dikenal juga sebagai Tarif Al-Tabari, volume 2, halaman 281; Ibn Hisham, vol. 1, hal 174. Saya menemukan buku ini setelah saya menjadi seorang Kristen dan tinggal di Afrika Selatan. Abu Musa adalah nama pena untuk seorang pendeta Marionite dari Libanon yang menulis tentang hubungan antara Islam dan Kekristenan. Pendeta ini menghabiskan hidupnya di biara, meneliti tentang hubungan antara Alkitab dengan Al Quran, dan antara Kekristenan dengan wahyu kepada Muhammad. Buku ini terkenal di lingkungan orang Kristen berbahasa Arab di Timur Tengah. Yang mengejutkan saya adalah bahwa pendeta ini menulis dalam bahasa Arab klasik dengan sangat fasih. Saya tidak pernah berpikir bahwa seorang Kristen bisa menggunakan bahasa ini. Pendeta ini sangat trampil menggunakan Al Quran, hadits dan sumber-sumber sejarah lainnya. Sebagai contoh, saya mengetahui tentang Waraqa dari kuliah saya di Al-Azhar, tetapi saya tidak tahu banyak tentang keyakinan dari sektenya, kelompok Ebionit. Di Al-Azhar, kami tidak pernah menyerah untuk memberikan informasi atau tanda bahwa Muhammad juga dipengaruhi oleh sumber-sumber dari luar. Buku ini diberikan kepada saya oleh misionaris Libanon yang mengambil kelas si penulis di seminari Katolik di Libanon. Setiap kali pendeta ini mengutip ayat Al Quran atau Hadits, saya memeriksanya kembali dan ternyata ia benar. Saya tidak dapat memeriksa beberapa dari sumber-sumbernya hanya karena saya tidak memiliki bukunya. Buku ini belum diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
8
Jesus-Institute.org, History and Timeline of Jesus, “First Century Context of Palestine (Israel),” latar pendidikan, www.jesus-institute.org (diakses, tanggal 2 Januari 2004).
9
Sahih al-Bukhari (The Corrects Book of Bukhari), vol. 9, buku 93, no. 588, terjemahan bahasa Inggris oleh Dr. Muhammad Muhasin Khan. Bahan ini diakses dari website University of Southern California, 2003.
10
Al Hariri, Priest and Prophet.
11
The Correct Books of Bukhari, vol. 6, buku 60, no. 478 dan vol. 4, buku 55, no. 605. Hadits ini juga menyatakan bahwa Waraqa lebih sering menulis dalam bahasa Ibrani dari pada bahasa Arab. (Lihat juga The Correct Books of Bukhari, vol. 1, buku 1, no. 3).
12
Ibn Kathir, The Beginning and the End.
13
Kisah ini diceritakan oleh Aisha, isteri kedua Muhammad yang mengatakan bahwa ia mendengarnya sendiri dari Muhammad. The Correct Books of Muslim maupun The Correct Books of Bukhari mencatat kisah ini dalam kumpulan kisah mereka dengan sedikit perbedaan di dalamnya. Lihat The Correct Books of Bukhari, vol. 9, buku 87, no. 111 dan vol. 1, buku 1, no. 3; The Correct Books of Muslim, buku 1, no. 301.
14
Aspek dalam cerita ini disampaikan oleh Abdullah bin al Zubair, anak dari salah seorang teman baik Muhammad. Cerita ini dicatat dalam Ibn Hisham, vol. 1, bagian 2, hal 73.
15
Ibn Hisham, vol. 1, bagian 2, hal 73.
16
The Correct Books of Bukhari, vol. 1, buku 1, no. 3 dan vol. 6, buku 60, no. 478.
17
Ibid. vol. 9, buku 87, no. 111. Diceritakan oleh Aisah.
18
The Correct Books of Muslim, buku 1, no. 307. Diceritakan oleh Jabir.
19
The Correct Books of Bukhari, vol. 1, buku 1, no. 3.

Tidak ada komentar: