YESUS
dan
Muhammad
Perbedaan Mendasar dan Kesamaan Mengejutkan

bab08

BAGIAN 2
KEHIDUPAN YESUS DAN MUHAMMAD

BAB 8
HARI-HARI TERAKHIR

Muhammad:
Usia:

Yesus:
Usia:
Tiga Tahun Terakhir Hidupnya
60 – 63 Tahun

Bulan-bulan Terakhir Hidupnya
35 – 36 Tahun

Pada saat kehidupan Yesus maupun Muhammad akan berakhir, mereka sesungguhnya sementara berada pada puncak pengaruh mereka.
Pada bab ini, anda akan melihat:
  • Kemenangan atas kota-kota yang pernah menolak mereka.
  • Perintah terakhir kepada para pengikut mereka.
  • Bagaimana masing-masing mereka meninggal dunia.

MUHAMMAD KEMBALI KE MEKAH

Delapan tahun setelah Muhammad pindah ke Madinah, ia telah mencapai tingkat kekuasaan baru yang tinggi. Ia memiliki sepuluh ribu tentara pada saat itu, yang dipimpin oleh empat kepala divisi dan dirinya sendiri.4545.
   Ibn Ishaq, halaman 557.


Pada tahun-tahun sebelumnya di kota Mekah, pada waktu orang-orang mengusiknya di pasar, Muhammad telah memberi peringatan kepada mereka, “Hai orang-orang Mekah, aku bersumpah demi nama Allah, aku akan datang membunuh kalian semua.”4646.
   Ibn Kathir, The Beginning and the End, vol. 2, bagian 3, halaman 53.
Dan saat ini ia telah siap melakukan tindakan seperti yang telah dikatakan sebelumnya. Ketika tentara Muhammad maju, gurun pasir menjadi hitam oleh kuda-kuda dan penunggangnya.

Kota Mekah lalu mengirim beberapa mata-mata, termasuk Abu Sufyan, pemimpin caravan yang pernah coba diserang Muhammad ketika caravan itu hendak meninggalkan Mekah.
Abu Sufyan tertangkap, kemudian berdiri di hadapan Muhammad, dan disuruh pindah agama demi keselamatan hidupnya.

Demi membela kehormatan pemimpin itu, Muhammad berkata bahwa selama penyerangannya, umat Islam akan melindungi setiap orang yang mengambil tempat perlindungan di rumah pria ini.
Muhammad lalu mengembalikan pria ini ke Mekah dengan sebuah pesan, “Dia yang masuk ke rumah Abu Sufyan akan selamat. Yang menutup pintu rumahnya sendiri dan yang masuk ke dalam masjid akan selamat.”
Ketika orang-orang mendengar pesan itu, mereka lalu menyebar masuk ke rumah mereka dan masjid.4747.
   Ibn Ishaq, halaman 548.

Pada waktu Muhammad hendak bergerak masuk ke dalam kota Mekah, Muhammad memanggil pejuang-pejuang Ansar menghadapnya.
Para pejuang Ansar adalah orang Madinah, bukan orang Mekah, dan telah memeluk agama Islam.
Ketika mereka mengelilinginya, Muhammad lalu berkata, “Apakah engkau melihat tentara Qurais (dari Mekah)?” Muhammad membuat gerakan tangan dan berkata, “Pergi dan bantailah mereka.”

Kata “bantailah” dalam bahasa Arab menggambarkan seperti para petani yang memanen tuaian dengan sebuah sabit. Dengan kata lain, Muhammad memerintahkan untuk “Penggal leher mereka seperti kamu memotong buah dari ranting pohon.”4848.
   Ibn Kathir, The Beginning and the End, vol. 2, bagian 4, halaman 302.
Alasan Muhammad memilih para pejuang Ansar untuk tugas ini karena ada kemungkinan hati orang Islam asal Mekah akan dilanda pergumulan, susah hati, membunuh orang-orang dari suku mereka dan tetangga mereka sendiri.

Sementara para tentara Islam memasuki kota dengan menunggang kuda, beberapa perempuan lari keluar dan secara histeris menabrak bagian depan kuda dengan tangan mereka, memohon agar tentara Islam tidak membunuh mereka dan anak-anak mereka.
Mereka menjerit-jerit dan mencoba mendorong si penunggang kuda. Bayangkanlah peristiwa ini! Orang-orang begitu ketakutan dan putus asa.4949.
   Ibid. vol. 2, bagian 4, halaman 289.

Mekah hanya melakukan sedikit pertahanan, maka Muhammad dengan mudah mengambil alih kendali.
Divisi Muhammad membawa bendera khusus. Bendera berwarna hitam dengan tulisan Arab: Penghukuman.5050.
   Ibid. vol. 2, bagian 3, halaman 288.

Muhammad mengambil alih kendali atas Ka’abah.
Muhammad mengendarai kuda melintasi jalan-jalan di kota Mekah sementara penduduk kota itu tinggal diam ketakutan di dalam rumah mereka. Muhammad memasuki Ka’abah, lalu mencium Batu Hitam dan berjalan mengelilinginya.
Ketika ia sampai pada patung yang berdekatan dengan Batu Hitam, ia menusuk mata patung itu dengan busur panah yang di tangannya.
Setelah selesai melakukan sembahyang siang, pada hari yang sama itu, Muhammad memerintahkan agar semua patung yang ada di sekitar Ka’abah dikumpulkan, dibakar dalam api dan dihancurkan.5151.
   The Correct Books of Muslim, buku 19, no. 4395.
Selanjutnya, umat Islam yang memelihara Ka’abah, (Surat 9:18).

Sekarang mari kita melihat apa yang terjadi ketika Yesus kembali ke Yerusalem, kota di mana imam kepala dan ahli-ahli Taurat berupaya untuk membunuhnya.

YESUS KEMBALI KE YERUSALEM

Selama bulan-bulan terakhir tahun ketiga pelayanannya, Yesus juga berada pada puncak pengaruh dan popularitasnya. Pada saat bersaman, Yesus mengingatkan murid-murid bahwa ia akan dibunuh ketika ia kembali ke Yerusalem.

MATIUS 16 : 21
[Lihat juga: Lukas 13:31-35]
“Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ke tiga.”

MATIUS 17 : 23
“Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.”

Meski murid-muridnya protes keras, namun Yesus tetap melanjutkan perjalanan ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Ketika Yesus tiba di kota itu, ia membuat prosesi memasuki kota dengan cara sangat mengejutkan.
Yesus meminta murid-muridnya mencari seekor keledai muda, lalu Yesus menaiki keledai itu memasuki kota.

Ketika Yesus berjalan, kerumunan orang berbaris sepanjang jalan.
Beberapa orang melemparkan jubah di depan jalannya, sementara yang lain memotong ranting-ranting pohon, melemparkan di depan jalannya. Mereka dengan suara keras memuji-muji Tuhan, seluruh kota Yerusalem menjadi gempar (Lukas 19:28-44, Matius 21:1-11).

Yesus menangisi kota Yerusalem.
Ketika Yesus sudah hampir dekat di kota Yerusalem dan melihat kota itu, ia menangis karena ia tahu masa depan kota Yerusalem itu. Ia berkata:

LUKAS 19 : 41 - 44
[Lihat juga: Matius 23:37-39, Lukas 13:34-35]
“Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Tuhan melawat engkau.”

Nubuat Yesus digenapi tidak sampai empat puluh tahun kemudian. Pada tahun 70M, Titus, Jenderal Romawi, menaklukkan dan menghancurkan kota Yerusalem dan membakar bait Tuhan hingga rata dengan tanah.

Jadi, sekarang kita telah mengetahui kisah Yesus dan Muhammad pada akhir dari hidup mereka ketika mereka kembali ke kota yang menjadi pusat kehidupan spiritual para pengikut mereka.
Muhammad kembali sebagai seorang penakluk. Sedangkan Yesus, seperti yang kita lihat, kembali sebagai korban persembahan.

Pada bagian terakhir dari bab ini, marilah kita melihat bagaimana kedua pemimpin ini meninggal dunia dan apa yang mereka berikan sebagai perintah terakhir kepada para pengikut mereka.

PENYERAHAN KOTA ARAB

Setelah menaklukkan Mekah, orang-orang dari seluruh Arab, yang belum diserang, mengirimkan penyampai pesan kepada Muhammad dengan berita, “Kami menyerah kepadamu.”
Sejarah Islam mencatat ada empat puluh delapan kelompok yang berbeda, menyerahkan diri kepada Muhammad pada tahun itu (9H). Tinggal sedikit saja kelompok orang-orang di Arab yang ditundukkan oleh Muhammad.5252.
   Ibn Ishaq, halaman 627-652.
   Lihat juga Al-Tijab al-Najar (The Biography of the Prophet) dalam bahasa Arab (Cairo, 1979).

Orang-orang yang ditaklukkan harus membayar zakat, yaitu pajak yang besarnya 2,5% dari penghasilan seseorang.

Muhammad mengirim surat kepada penguasa asing.
Setelah Muhammad menaklukkan seluruh wilayah Arab, Muhammad lalu menghubungi para penguasa di luar Arab, mengundang mereka untuk menerima Islam dan aturan Islam.
Ia mengirimkan surat resmi dengan stempel pribadi, kepada:
(1) Kaisar Roma, (2) Raja Iran, (3) Raja Ethiopia, (4) Gubernur Roma di Mesir, (5) Raja Oman, (6) Raja Bahrain, (7) Raja Siria, (8) Raja Yaman.5353.
   Ibn Hisham, vol. 3, bagian 6, halaman 13-14.
   Lihat juga Ibn Ishaq, The Life of Muhammad, halaman 652 ff.

Surat-surat itu memperingatkan para penguasa untuk menyerah kepada Islam, jika tidak, mereka akan menderita. Sebuah contoh yang bagus adalah surat kepada Kaisar Roma, yang ditulis:

“Dari Muhammad, Rasul Allah, Kepada Herocles, Kaisar Roma, Peluklah agama Islam dan engkau akan diselamatkan. Tetapi jikalau engkau menolak tantanganku ini, engkau akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi terhadapmu dan terhadap orang-orangmu.”5454.
   Ibn Hisham, vol. 3, bagian 6, halaman 13-14, terjemahan penulis.
   Lihat juga The Correct Books of Muslim, buku 019, no. 4380.
   Cerita yang terdapat di dalam umat Islam agak berbeda dengan cerita dari Ibn Hisham.

Muhammad memakai kata “diselamatkan” untuk menunjuk kepada makna selamat dari tentaranya, bukan menunjuk kepada makna selamat dari murka Tuhan pada hari Penghakiman.

Ingatkah anda tentang dua belas pemimpin yang dipilih Muhammad? Mereka ini, kemudian, lebih sebagai pemimpin untuk perampasan terhadap yang menolak menyerahkan diri kepada kekuasaan Islam.

Wahyu baru mengenai Jihad.
Pada bagian ini, Muhammad melaporkan wahyu baru mengenai perlakuan terhadap orang-orang kafir. Hal ini ditulis dalam Surat 9.
Sekarang mari kita lihat pada dua ayat di bawah ini. Terkait dengan Mushrikun, atau penyembah berhala, wahyu itu berbunyi:

SURAT 9 : 5
“Bunuhlah orang-orang musrik itu, di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan shalat dan memberi zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.”

Jadi, wahyu di atas memberitahukan umat Islam untuk memerangi para penyembah berhala sampai mereka memeluk Islam.
Wahyu yang hampir sama diberikan terkait dengan orang-orang Yahudi dan Kristen, dengan satu perbedaan penting.

SURAT 9 : 29
“Perangilah orang-orang yang (1) tidak beriman kepada Allah, (2) dan tidak pula kepada hari akhir, (3) dan tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasulnya (Muhammad), (4) dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (Islam) yang diberikan Alkitab kepada mereka (orang Yahudi dan Kristen) sampai mereka membayar jizsyah (pajak) dengan patuh dan dalam keadaan tunduk.”

Umat Islam memberikan tiga pilihan bagi Yahudi dan Kristen:
  1. Menerima Islam.
  2. Tetap memeluk agama Yahudi atau Kristen dengan membayar pajak khusus (jizyah) yang ditarik setahun sekali.
  3. Siap-siap untuk diserang.

Muhammad kemudian mengangkat gubernur-gubernur (yang dipanggil “Amir”) untuk tugas mengatur seluruh penduduk, suku dan wilayah yang menerima kekuasaan Islam (tahun 9H).

KHOTBAH TERAKHIR MUHAMMAD DI BUKIT ARAFAT

Setelah Muhammad memegang kendali atas kota Mekah, Muhammad memanggil umat Islam untuk berpartisipasi naik haji, sebuah bentuk ziarah tahunan ke Ka’abah guna menyembah Allah (Surat 3:97).
Muhammad menghabiskan waktu satu tahun sebagai persiapan sebuah peristiwa akbar, ia mengirim pesan keseluruh wilayah Arab, memberitahukan orang-orang untuk datang.

Puncak dari pertemuan besar ini adalah ketika Muhammad berdiri di atas Bukit Arafat dan berkhotbah untuk terakhir kalinya, dikelilingi oleh lebih dari seratus ribu orang Islam.5555.
   The Correct Books of Muslim, buku 7, no. 2802.
Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Khotbah di Bukit Arafat.
Di bawah ini, kutipan khotbah Muhammad sebagaimana tercatat dalam sejarah Islam.

“Hari ini, agamamu sudah lengkap, dan kemurahan Tuhan digenapi dalam hidupmu. Dan aku bersaksi bahwa Islam adalah agamamu. Wahai orang-orang Islam, engkau dilarang untuk menumpahkan darah sesamamu atau mencuri dan mengambil keuntungan satu sama lain atau merebut perempuan atau isteri dari sesama umat Islam. Setelah hari ini, tidak akan ada agama lain yang hidup di wilayah Arab. Aku diutus Allah dengan pedang di tanganku dan kesejahteraanku datang dari bayangan pedangku. Dan orang-orang yang tidak setuju denganku akan dipermalukan dan disiksa.”5656.
   Ibn Hisham, bagian 6, vol. 3, halaman 8, terjemahan penulis.

Khotbah ini mempunyai dua bagian: Bagian pertama mengajarkan umat Islam bagaimana seharusnya bersikap satu sama lain, sebagai contoh, tidak membunuh atau mencuri isteri, satu sama lain. Bagian kedua mengajarkan bagaimana bersikap kepada orang non Islam.
Muhammad menyatakan bahwa Allah mengutusnya dengan pedang dan pendapatannya berasal dari pedang itu. Muhammad juga berjanji akan mempermalukan dan menganiaya orang-orang yang tidak sepakat dengannya.

Khotbah itu sangat jauh berbeda dengan Khotbah Yesus di Bukit, Yesus berkata, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu,” (Matius 5:44).

KEMATIAN MUHAMMAD

Di dalam tahun ke sebelas setelah kepindahannya dari Mekah ke Madinah, Muhammad menderita sakit demam yang kerap dialaminya setiap tahun. Namun kali ini, penyakitnya menjadi sangat serius.

Menurut sejarah Islam, Muhammad menganggap demamnya itu akibat dari racun yang ia makan setelah Muhammad menaklukkan kampung Yahudi di Khaybar empat tahun sebelumnya.
Muhammad setuju membiarkan mereka tetap hidup, selama mereka memberikan harta mereka kepadanya.

Pada waktu itu, perempuan Yahudi bernama Zainab yang menyediakan makanan bagi Muhammad. (Ingat, orang Yahudi menjalin hubungan akrab dengan Muhammad selama tahun-tahun sebelum Muhammad memutuskan untuk menaklukkan mereka).
Zainab mempersiapkan daging domba untuk dibakar. Zainab tahu bahwa Muhammad menyukai daging bahu, jadi ia membubuhi racun lebih banyak pada bagian itu, lalu meracuni seluruh bagian domba itu.

Zainab membawa daging itu, memberikannya kepada Muhammad dan salah seorang teman Muhammad. Muhammad mengambil daging bagian bahu dan mulai memakannya, tetapi ia merasakan sesuatu yang berbeda dari pada biasanya. Ia mengeluarkan dari mulutnya dan memuntahkannya.
Tetapi teman Muhammad menyukai daging itu dan menyantapnya. Teman Muhammad ini kemudian mati akibat racun itu.

Muhammad bertanya kepada Zainab, perihal yang telah dilakukan Zainab. Zainab lalu menjawab, “Engkau tahu apa yang telah engkau lakukan terhadap orang-orangku. Aku berkata kepada diriku sendiri, Jika ia adalah raja aku akan menyerahkan diriku padanya, dan jika ia adalah nabi ia akan diberitahu (apa yang telah aku lakukan).”
Kemudian, untuk jawaban itu, Muhammad menaruh belas kasihan atas nyawa Zainab. Namun begitu, Muhammad percaya, racun yang ia makan mengganggunya seumur hidupnya.

Pada saat-saat terakhir menderita sakit itu, sebelum ia meninggal dunia, saudara perempuan orang yang meninggal karena racun pada daging domba yang dimakannya, datang menjenguk Muhammad.
Ucap Muhammad kepadanya, “Ya Umi Bishra, apa yang kau lihat pada diriku sekarang (penyakitku) adalah akibat memakan daging domba yang aku makan bersama kakakmu.”5757.
   Ibn Ishaq, hal 516. Lihat juga Ibn Hisham, vol. 2, bagian 4, halaman 309.

Selama sakit itu, Muhammad mengalami demam dan nyeri selama dua puluh hari dan dirawat di rumah oleh isterinya, Aisah, yang telah berusia delapan belas tahun.
Ketika Muhammad sudah terlalu lemah untuk memimpin doa, maka Muhammad memerintahkan salah seorang dari pengikutnya yang dipercaya untuk melakukan tugas itu.
Ketika ia menarik nafas terakhir, ia menaruh kepalanya di pangkuan Aisah dan meninggal dunia.5858.
   Ibn Ishaq, halaman 679ff.

Muhammad dikuburkan di Madinah, peziarah masih mengunjungi makam Muhammad sampai hari ini.

KEMATIAN YESUS

Kisah kematian Yesus jauh berbeda dengan kematian Muhammad. Mari kita lihat apa yang terjadi.

Yesus telah berada di Yerusalem untuk merayakan Paskah. Imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari cara untuk menangkapnya, tetapi mereka takut menangkap secara langsung karena orang-orang sangat mencintainya.
Kesempatan baik mereka datang lewat murid Yesus, Yudas, yang dengan sukarela mengantarkan mereka kepada Yesus hanya demi sejumlah uang.

Setelah makan santapan Paskah bersama murid-murid, Yesus pergi ke Bukit Zaitun seperti biasanya, untuk berdoa. Yudas membawa sejumlah orang ke bukit itu untuk menangkap Yesus.

Mereka lalu menggiring Yesus ke rumah imam kepala, dan saat menjelang fajar, pemimpin agama itu menanyai Yesus. “Apakah engkau Anak Tuhan?” tanya mereka. “Engkaulah yang mengatakan aku demikian,” jawab Yesus.
Itu jelas merupakan sebuah hujatan bagi hukum orang Yahudi. Mereka membawanya ke Pilatus, gubernur yang ditunjuk oleh kaisar Roma. Pilatus memutuskan bahwa Yesus tidak melakukan kejahatan yang membuatnya pantas dihukum mati, tetapi para pemimpin agama menghasut orang banyak untuk menghukum mati Yesus.

Jadi, Pilatus menyerahkan Yesus kepada orang banyak itu. Mereka lalu membawa Yesus melalui jalan yang disebut Bukit Tengkorak. Di sanalah Yesus digantung di atas kayu salib.
Paku ditancapkan di tangan dan kakinya untuk menggantungnya di salib. Kemudian salib itu ditegakkan di atas tanah pada sebuah lubang. Orang-orang lalu menunggu Yesus hingga Yesus meninggal.

Banyak dari perempuan yang selalu mengikuti Yesus, ikut berdiri di sana menyaksikan.
Pada tengah hari, langit menjadi gelap selama tiga jam.
Kemudian, dengan suara nyaring Yesus berteriak, ”Bapa, kedalam tangan-Mu, kuserahkan nyawaku,” dan Yesuspun meninggal dunia, (Lukas 23-24).

Yang menjadi dasar iman orang Kristen adalah apa yang terjadi setelah kematian Yesus.

Salah seorang anggota Dewan Yahudi yang menentang penyaliban Yesus menerima ijin untuk menurunkan tubuh Yesus.
Ia membungkusnya dengan kain linen dan menempatkanya pada sebuah kubur yang baru. Perempuan-perempuan yang terus menerus mengikuti Yesus melihat di sanalah tubuh Yesus dibaringkan.
Mereka kemudian pergi guna mempersiapkan rempah-rempah dan minyak wangi untuk dituangkan pada tubuh Yesus, tetapi mereka tidak pergi pada keesokan harinya karena hari itu hari Sabat dan menurut hukum Yahudi, pada hari itu mereka beristirahat.

Setelah hari Sabat, pagi-pagi sekali, para perempuan itu kembali ke kubur dan menemukan batu penutup kubur itu telah terguling dan tidak ada tubuh siapapun di dalamnya.
Dua malaikat memperlihatkan diri kepada mereka, lalu berkata, “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit,” (Lukas 24:5-6).
Perempuan-perempuan itu berlari kepada murid-murid Yesus untuk menceritakan apa yang telah mereka lihat.

Kitab injil menggambarkan beberapa penampakan Yesus kepada para murid dan pengikutnya setelah kebangkitannya.

PESAN TERAKHIR YESUS KEPADA PARA PENGIKUTNYA

Fokus dari ajaran terakhir Yesus, adalah penjelasan kebangkitannya dan menguatkan murid-muridnya untuk mengabarkan Injil.
Yesus berkata kepada mereka:

LUKAS 24 : 46 - 47
“Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ke tiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.”

Yesus berjanji akan menolong pengikut-pengikutnya dengan mengirimkan Kuasa. Orang Kristen percaya bahwa ini adalah Roh Kudus, seperti yang dijelaskan pada Kisah Para Rasul 2.

KESIMPULAN

Dalam lima bab, anda tentu telah mengetahui kehidupan Yesus dan Muhammad secara berdampingan. Anda telah melihat bagaimana mereka menggunakan waktu mereka dan meraih tujuan mereka.
Perihal ini memberikan kerangka kerja yang anda butuhkan untuk memahami apa yang mereka ajarkan. Ajaran mereka inilah yang akan menjadi subyek pada bagian ke dua buku ini.

Anda akan mendapatkan kesempatan memperbandingkan ajaran mereka terutama untuk topik-topik di bawah ini:
  • Pesan mereka bagi dunia.
  • Ajaran mereka tentang sesama.
  • Kesembuhan dan mujizat.
  • Makna Perang Suci.
  • Cinta kasih.
  • Doa.
  • Perempuan.

Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan topik-topik di atas, saya telah menyusun daftar kerangka waktu atas peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di dalam kehidupan Yesus dan Muhammad.
Kerangka waktu ini akan membantu anda melihat biografi yang baru saja anda baca dan memahami ajaran yang mengikutinya.

____________________
45
Ibn Ishaq, halaman 557.
46
Ibn Kathir, The Beginning and the End, vol. 2, bagian 3, halaman 53.
47
Ibn Ishaq, halaman 548.
48
Ibn Kathir, The Beginning and the End, vol. 2, bagian 4, halaman 302.
49
Ibid. vol. 2, bagian 4, halaman 289.
50
Ibid. vol. 2, bagian 3, halaman 288.
51
The Correct Books of Muslim, buku 19, no. 4395.
52
Ibn Ishaq, hal 627-652. Lihat juga Al-Tijab al-Najar (The Biography of the Prophet) dalam bahasa Arab (Cairo, 1979).
53
Ibn Hisham, vol. 3, bagian 6, hal 13-14. Lihat juga Ibn Ishaq, The Life of Muhammad, halaman 652ff.
54
Ibn Hisham, vol. 3, bagian 6, hal 13–14, terjemahan penulis. Lihat juga The Correct Books of Muslim, buku 019, no. 4380. Cerita yang terdapat di dalam umat Islam agak berbeda dengan cerita dari Ibn Hisham.
55
The Correct Books of Muslim, buku 7, no. 2802.
56
Ibn Hisham, bagian 6, vol. 3, halaman 8, terjemahan penulis.
57
Ibn Ishaq, hal 516. Lihat juga Ibn Hisham, vol. 2, bagian 4, halaman 309.
58
Ibn Ishaq, halaman 679ff.


Tidak ada komentar: