YESUS
dan
Muhammad
Perbedaan Mendasar dan Kesamaan Mengejutkan

bab07

BAGIAN 2
KEHIDUPAN YESUS DAN MUHAMMAD

BAB 7
MEMBERITAKAN PESAN

Muhammad:
Usia:

Yesus:

Usia:
Tujuh Tahun Pertama Di Madinah
53 – 60 Tahun

Akhir Satu – Dua Tahun PelayananNya
sampai Perjalanan Akhir di Yerusalem
34 – 35 Tahun

Cara Yesus menjalankan pelayanannya tetap sama mulai dari awal sampai akhir. Berbeda pada Muhammad, ada beberapa peristiwa yang menandai perubahan besar. Salah satu adalah perjalanan dari Mekah ke Madinah yang dikenal dengan hijrah.

Pada bab ini kita akan melihat apa yang terjadi setelah kepindahan Muhammad, juga bagaimana Muhammad bekerja bersama dua belas orang pemimpin dalam menyebarkan agama Islam.
Kita juga akan melihat bagaimana Yesus bekerja dengan kedua belas murid dalam menyebarluaskan pesan.
Kita akan melihat sebuah alur cerita yang mempengaruhi kehidupan mereka – yaitu penentangan yang mereka terima dari orang-orang Yahudi atau kelompok agama pada saat itu.

TENTARA MUHAMMAD DALAM PENYEBARAN ISLAM

Pada bab sebelumnya, kita mengetahui kisah Muhammad yang membuat perjanjian dengan dua suku terkuat di Madinah.
Dalam bab ini, kita akan melihat bahwa iapun mulai mengirimkan para pengikutnya dalam kelompok-kelompok kecil dari Mekah untuk menetap di Madinah. Proses ini memakan waktu beberapa bulan.

Kesedihan Muhammad atas Mekah.
Ketika Muhammad telah siap pindah dari Mekah ke Madinah, ia pergi ke puncak gunung untuk dapat melihat Mekah dari atas, dan ia berkata, “Oh Mekah, aku bersumpah, kamu adalah kota yang paling dekat dengan hatiku, dan kalau bukan oleh karena pendudukmu yang mengusir aku, aku tidak akan meninggalkanmu.”3535.
   Ibn Kathir, The Beginning and the End, vol. 2, bagian 3, halaman 215.
Dengan kata lain, Muhammad mengatakan, betapa ia sangat cinta akan Mekah. Ingatlah kata-kata Muhammad itu, kita akan kembali mengunjungi kota ini setelah Muhammad kembali ke Mekah, delapan tahun kemudian.

Setelah itu, Muhammad dan seorang pengikutnya yang sejati, Abu Bakar, meninggalkan Mekah pada malam hari dan tiba di Madinah dengan selamat. Hal ini dikenal dengan hijrah kedua, atau naik haji.3636.
   Ibn Ishaq, halaman 324 ff.
Kalender Islam menandai tanggalannya dimulai dari tahun hijrah ini.
Oleh karena itu, bila disebut tahun 5 Hijrah, berarti lima tahun setelah kepindahan Muhammad ke Madinah.

Setelah sekian tahun mencari perlindungan, Muhammad sekarang berada pada posisi yang aman. Lalu apa yang ia lakukan?

Ijin untuk berperang.
Di Mekah, Muhammad menghabiskan tiga belas tahun dengan sikap bekerja sama dan bertoleransi, tanpa menggunakan kekerasan. Ia sering kali mengampuni orang-orang yang menyakitinya dan tidak mencoba membalas dendam. Setelah ia pindah ke Madinah, anak domba yang lemah lembut ini berubah menjadi singa yang mengaum.
Belum lagi berakhir satu tahun pertama ia di Madinah, Muhammad mengumumkan bahwa Allah telah memberikan ijin baginya untuk berperang. Sejarah Islam mencatat:

“Kemudian rasul Allah mempersiapkan diri untuk berperang dalam melaksanakan perintah Allah, memerangi musuh-musuhnya dan mereka yang menyembah banyak tuhan, yang berada di dekatnya dan yang Tuhan perintahkan untuk diperanginya. Ini adalah tahun ke tiga belas setelah panggilannya.”3737.
   Ibid. halaman 280.

Selama tahun-tahun pertama di Madinah, Muhammad melakukan sendiri beberapa perampasan, ia juga mengirim kerabat atau pengikut setianya untuk melakukan perampasan.
Ini termasuk juga mengirimkan pamannya, Hamzah, dengan tiga puluh tentara melakukan serangan mendadak terhadap sebuah kereta dari Mekah dan mengirim sepupunya menyerang beberapa orang suku Qurais, ketika mereka pergi keluar dari Mekah.3838.
   Ibid, halaman 281 – 286.

Orang-orang kota Mekah tidak mengorganisir satupun serangan berskala besar terhadap Muhammad setelah Muhammad meninggalkan Mekah. Namun, Muhammad memerintahkan penyerangan terhadap kereta dari Mekah yang akan pergi ke Siria atau kembali ke Mekah. Ini titik balik penting dalam sejarah Islam.
Serangan ini lebih dari sekedar kepentingan ekonomi, ini adalah serangan terhadap pertahanan Mekah. Kereta-kereta ini hanya keluar dari kota Mekah dua kali setahun. Mereka kembali dengan membawa makanan, gula, garam, dan pakaian yang dibutuhkan oleh penduduk Mekah untuk bertahan hidup.

Mekah adalah padang pasir yang tidak dapat menghasilkan cukup banyak makanan, jadi mereka benar-benar bergantung kepada hasil perdagangan.
Jika Muhammad berhasil melakukan penyerangan terhadap kereta-kereta dagang tersebut, maka Mekah akan menderita kelaparan.

Pada suatu hari, pemimpin sebuah kereta, Abu Sufyan, mendengar kisah Muhammad ini, karenanya ia menghindari tempat di mana Muhammad sedang menunggu untuk merampok. (Ingatlah orang ini, karena ia menjadi bagian dari kisah Muhammad lainnya nanti).

Kemudian, orang-orang kota Mekah sepakat agar Muhammad diberikan hukuman atas perbuatannya itu. Mereka ingin berperang dengannya, maka dua kelompok bertemu di lembah Badar.
Muhammad hanya membawa sekitar tiga ratus orang bersamanya tetapi memenangkan peperangan dan membunuh banyak penduduk Mekah, (Perang Badar, tahun 624M, 2H).3939.
   Ibid, halaman 297.
Hal ini telah menjadikan Muhammad sebagai pemimpin terbesar di Arab. (Walaupun Muhammad telah mengalahkan musuh-musuhnya, namun kota Mekah tetap berada di bawah kepemimpinan suku Qurais pada saat itu).

Perang Badar dianggap sebagai perang suci oleh umat Islam.
Muhammad berkata, Malaikat Jibril datang kepadanya dan memberikan wahyu tentang bagaimana mencapai kemenangan.

Inilah surat ke 8 Al Quran, yang dinamakan, “Rampasan Perang.”
Bab ini berbicara tentang peperangan dan memberikan beberapa instruksi praktis. Mari kita lihat empat hal penting tersebut:

1.
Wahyu ini berkata kepada umat Islam bagaimana membagikan barang-barang hasil rampasan dari pasukan yang kalah perang.

SURAT 8 : 41
Terjemahan Ali.
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnusabil.

Dengan kata lain, Muhammad memperoleh 20% (bagian ini yang akan ia distribusikan kepada orang-orang miskin), sisanya 80% dibagi merata di antara mereka yang ikut berperang dengannya.

Ini kedengaran sangat baik ketika tentara anda hanya berjumlah tiga ratus orang, tetapi kemudian tentara Muhammad bertambah menjadi sepuluh ribu orang. Dengan tentara berjumlah sebesar itu, maka setiap orang hanya mendapat 0,008% dibandingkan Muhammad yang 20%. Ini menyebabkan timbul keluhan di antara para tentara.

2.
Wahyu ini memerintahkan umat Islam untuk terus memerangi siapapun yang menolak Islam.

SURAT 8 : 39
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah (orang-orang yang tidak percaya dan menyembah banyak tuhan, atau menyembah yang lain selain Allah), dan supaya agama itu (menyembah) semata-mata untuk Allah (di seluruh dunia).”

SURAT 8 : 65
“Hai nabi (Muhammad), kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh …karena mereka (orang-orang kafir) itu adalah kaum yang tidak mengerti.”

Jadi, cara paling aman terbebas dari serangan tentara Muhammad adalah dengan menerima Islam.

SURAT 8 : 38
“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, jika mereka berhenti (dari kekafirannya) niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu, dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku kepada mereka sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu.”

3.
Wahyu ini memberitahukan umat Islam, bersiap-siap menghadapi misi berikutnya.

SURAT 8 : 60
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang… untuk menggentarkan musuh Allah dan musuhmu”

4.
Wahyu ini memerintahkan untuk berperang dengan keras.

SURAT 8 : 45
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya (baik dengan lidah maupun dalam pikiran) agar kamu beruntung.”

Muhammad mengajarkan bahwa misi-nya guna menyebarluaskan agama Islam adalah dengan menggunakan perang suci.

Muhammad memberikan otoritas penuh kepada para pengikutnya untuk menyerang orang-orang yang tidak percaya dan merampas barang milik mereka.

UPAYA PENDUDUK MEKAH MENGHENTIKAN MUHAMMAD

Seluruh tanah Arab merasa terancam oleh Muhammad.
Di tahun 5H, beberapa penyembah berhala dari Mekah bergabung dengan orang-orang Yahudi Madinah untuk menyerang Muhammad.

Umat Islam kemudian menggali parit di sekitar kota Madinah dan berhasil menakut-nakuti orang-orang Mekah yang lalu menarik diri untuk mundur.
Tidak terjadi adu pedang pada saat itu. Perang ini dikenal sebagai Perang Parit, peristiwa sangat penting bagi sejarah Islam.
Jika Muhammad menderita kalah, masa depan Islam akan terancam.

Muhammad terus melanjutkan penyebaran Islam secara militer. Ia ditemani oleh para pejuangnya pada dua puluh tujuh perampokan, sembilan di antaranya ia lakukan sendiri.
Orang-orang Islam melakukan tiga puluh delapan perampokan, sementara itu, Muhammad sendiri tinggal di Madinah.4040.
   Ibid, halaman 257.

Muhammad terus menerus menyampaikan wahyu dari Malaikat Jibril sepanjang waktu tersebut. Pesan-pesan ini dikumpulkan dan ditambahkan ke dalam Al Quran, seperti biasanya. Wahyu-wahyu yang baru ini mengijinkan penyebaran Islam dengan cara kekerasan.

Sekarang, mari kita melihat Yesus pada akhir perjalanan hidupnya dan bagaimana ia memerintahkan para murid untuk memberitakan pesannya.

YESUS MENGUTUS MURID-MURID MEMBERITAKAN INJIL

Tidak seperti perihal Muhammad yang berubah secara drastis setelah pindah ke Madinah, Yesus sama sekali tidak merubah pesan maupun cara penyampaian pesan.
Pada saat Yesus memasuki tahun ke tiga pelayanannya, Yesus terus saja berkeliling. Yesus berkhotbah di sinagoge atau tempat-tempat umum. Yesus menyembuhkan orang sakit, mengusir setan dan melakukan berbagai mujizat.

Orang banyak telah tertarik kepada Yesus dan pemuka-pemuka agama merasa terancam dengan kehadirannya.
Dalam keadaan seperti itu, Yesus lalu memberikan perintah kepada kedua belas muridnya untuk pergi memberitakan Injil tanpanya. Yesus kemudian membentuk kelompok yang lebih besar lagi, terdiri dari tujuh puluh dua orang untuk melakukan hal yang sama.
Mari kita lihat secara rinci apa yang Yesus katakan.

Perintah untuk berkeliling.
Saya hendak mengutarakan pesan Yesus kepada murid-muridnya, tetapi saya membandingkannya dengan instruksi yang disampaikan Muhammad kepada para pengikutnya.

1.
Muhammad memberikan otoritas kepada pengikut-pengikutnya untuk melakukan perang, tetapi Yesus memberi perintah yang berbeda kepada murid-muridnya. Kitab Matius mengatakan:

MATIUS 10 : 1
“Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.”

Setelah Yesus memberikan kuasa kepada mereka, Yesus memberikan perintah kepada para pengikutnya untuk:

MATIUS 10 : 8
“Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.”

2.
Muhammad memberikan perintah kepada pengikut-pengikutnya tentang bagaimana membagi-bagikan barang hasil rampasan dari orang-orang kafir. Yesus malah melarang para muridnya untuk membawa uang atau menerima uang dari orang-orang.

MATIUS 10 : 8 - 9
Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.

Tetapi Yesus mengijinkan para pengikutnya untuk menumpang di rumah orang dan makan bersama mereka.

LUKAS 10 : 7
“Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.”

3.
Jika ada sebuah kota menolak Islam, maka Muhammad membuat perintah kepada umat Islam untuk menyerang kota itu. Tetapi Yesus berkata:

MATIUS 10 : 14 - 15
“Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.”

Dengan kata lain, Yesus mengatakan bahwa kota yang menolak pesannya akan dihukum oleh Tuhan pada hari Penghakiman, bukan oleh para murid di saat ini. Sama seperti yang ia lakukan pada masa hidupnya, Yesus memberitahukan para pengikutnya untuk menjauhi mereka yang menentang.

MATIUS 10 : 23
“Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain.”

4.
Muhammad memerintahkan para pengikutnya memerangi orang-orang kafir. Tetapi Yesus, malah berkata kepada pengikut-pengikutnya untuk waspada terhadap orang-orang tidak percaya yang akan menganiaya mereka. Iapun berkata, mereka akan dijual, ditangkap, dan dipenjarakan, (Matius 10:16-19). Dan, para murid mengikuti perintah Yesus.

MARKUS 6 : 12 - 13
“Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.”

KONFLIK DENGAN ORANG-ORANG YAHUDI

Ada alur utama cerita kehidupan Yesus dan Muhammad – yaitu konflik dengan orang-orang atau pemuka-pemuka agama Yahudi.
Kebanyakan interaksi Muhammad dengan orang Yahudi terjadi ketika ia di Madinah, karena di Mekah hanya terdapat sedikit orang Yahudi.

Sementara Yesus, yang memang orang Yahudi, meski mengalami konflik dengan para pemuka agama Yahudi, tetapi Yesus berinteraksi dengan orang Yahudi seumur hidupnya. Mari kita melihat bersama, apa yang terjadi pada hidup Muhammad.

Konflik Muhammad dengan orang Yahudi.
Komunitas Yahudi terbesar di daerah Arab terdapat di Madinah. Setelah Muhammad pindah ke Madinah, ia setiap hari berinteraksi dengan komunitas Yahudi, berdagang dengan mereka, mengunjungi rumah mereka dan makan bersama mereka.
Muhammad berharap orang-orang Yahudi dapat menerima Islam karena ia mengajarkan hanya ada satu Tuhan, sama seperti yang diyakini oleh orang Yahudi. Walaupun begitu, orang-orang Yahudi tidak terkesan dengan ajaran Muhammad. Mereka meminta tanda kalau ia benar-benar seorang nabi.
Al-Quran menulis:

SURAT 29 : 50
Dan mereka berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya mujizat-mujizat dari tuhannya?”

Muhammad menjawab bahwa ia hanya seorang manusia, seorang pemberi peringatan, dan Al Quran menjadi satu-satunya tanda yang dibutuhkan oleh orang-orang.

SURAT 29 : 50 - 51
Katakanlah, “Sesungguhnya tanda-tanda itu hanya dari Allah, dan aku hanyakah seorang pemberi peringatan yang nyata.” Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa kami telah menurunkan kepadamu Alkitab (Al Quran) yang dibacakan kepada mereka.”

Muhammad berdebat dengan orang-orang Yahudi itu selama tiga tahun. Kemudian, sungguh mengejutkan mereka, Muhammad memerintahkan untuk membunuh setiap Yahudi yang ketahuan mengkritiknya lewat puisi (3H).
Seperti inilah peristiwa itu terjadi.
Pada suatu pertemuan dengan beberapa pengikutnya, Muhammad lalu bertanya, “Siapakah yang akan membunuh orang itu bagiku?” maka beberapa orang Islam bersedia.
Pada suatu malam, mereka pergi ke rumah orang Yahudi tersebut dan mengajaknya berjalan-jalan. Setelah mereka berjalan sambil berbincang-bincang sebentar, seorang Islam memberikan tanda, maka mereka menyerang orang itu dengan pedang dan belati, menikamnya sampai mati.4141.
   Ibid, halaman 659-660.

Perilaku Muhammad terhadap orang-orang Yahudi telah berubah.
Ia memerintahkan pembunuhan lainnya. Oleh karena, menolak menerima agama Islam berarti menjadi ancaman bagi Muhammad, maka secara sistematis ia berusaha mengusir orang-orang Yahudi dari wilayah Arab.
Pertama, Muhammad menyerang Bani Nadir (suku Nadir, pada 4H). Muhammad mematahkan lengan mereka, lalu memaksa mereka meninggalkan tempat itu.

Dua tahun kemudian ia merampok kampung Bani Qurayzah (Kor-AY-zuh). Ia mengepung mereka. Setelah mereka menyerah, maka ia membunuh semua laki-laki mereka (kurang lebih enam ratus orang) dan membawa wanita dan anak-anak untuk dijadikan budak (5H).4242.
   Ibid, halaman 368.

Dan akhirnya Muhammad membuat orang-orang Yahudi keluar dari Khaybar (7H), kampung orang Yahudi di dekat Madinah. Ia menghidupi dirinya dan keluarganya dengan barang-barang hasil rampasan dari orang-orang Yahudi di Khaybar.

Telah diceritakan atas nama Umar, yang berkata, “Barang-barang milik Bani Nadir adalah salah satu hadiah yang diberikan Allah kepada rasulnya, karena tidak ada perjalanan yang dilakukan, baik dengan menggunakan pasukan berkuda ataupun pasukan berunta. Barang-barang ini dikhususkan bagi Rasul Kudus. Ia akan memenuhi kebutuhan keluarganya dari penghasilan ini dan menggunakan sisanya untuk membeli kuda dan senjata yang dipersiapkan untuk jihad.”4343.
   The Correct Books of Bukhari, vol. 5, buku 59, no. 447.

Muhammad tidak mentolerir kritikan dari orang-orang Yahudi dan tidak mengijinkan mereka hidup dalam damai karena Muhammad takut mereka bergabung dengan musuh-musuhnya untuk berperang terhadapnya.

Pertemuan Yesus dengan pemuka agama Yahudi.
Enam ratus tahun sebelum era Muhammad, orang-orang Yahudi pada era Yesus, juga gencar mengkritik pesan-pesan Yesus. “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal,” (Lukas 11:53).
Sama juga seperti yang mereka lakukan terhadap Muhammad, pun orang-orang Yahudi meminta tanda dari Yesus.

MATIUS 12 : 38 - 40
Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda daripada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.”

Yesus menggunakan “tanda Yunus” untuk mengungkapkan bahwa ia akan mati dan tinggal di dalam kubur selama tiga hari, sebelum akhirnya ia bangkit hidup kembali.
Yesus menawarkan kuasa kesembuhan dan tanda-tanda mujizat sebagai tanda bahwa ia memiliki kuasa Ilahi.

Yesus mengajar para murid dengan menegaskan, “Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri,” (Yohanes 14:11; lihat juga Matius 9:2-7).

Yesus menunjukkan rasa kesal dan marah kepada pemuka-pemuka agama Yahudi. Injil mencatat, beberapa kali Yesus dengan suara keras menentang mereka, (Matius 23, Markus 7:1-23; Yohanes 8:42-59).
Yesus menggunakan cerita perumpamaan sebagai ungkapan protes terhadap tindakan mereka, (Matius 21:28-46; 22:1-14). Namun, ia tak berusaha untuk melukai satupun dari antara mereka secara fisik.

Kita telah melihat apa yang diperbuat oleh Yesus dan Muhammad dalam setengah putaran kedua pelayanan mereka, sekarang marilah kita melihat pada kehidupan pribadi mereka.

KEHIDUPAN PRIBADI

Setelah Muhammad pindah ke Madinah, kehidupan pribadinya berubah secara signifikan.
Ketika di Mekah, Muhammad tetap menikah dengan satu orang isteri, Kadijah, yang meninggal dunia setelah dua puluh lima tahun pernikahan.
Selama tahun pertama di Madinah, Muhammad menandatangani kontrak kawin dengan anak perempuan salah satu pengikut setianya, Abu Bakar. Hal ini tidak tampak aneh, kecuali bahwa anak perempuan itu masih berusia enam tahun.4444.
   The Correct Books of Muslim, buku 19, no. 4347.

Sejarah Islam mengatakan bahwa Muhammad tidak melakukan hubungan seks dengan perempuan bernama Aisah itu, sampai Aisah berusia sembilan tahun, tetapi pengaturan ini sangatlah tidak biasa, bahkan bagi masyarakat Arab sekalipun.
Aisah tetap menikah dengan Muhammad sampai di saat Muhammad meninggal, dan pada saat meninggal itu Aisah baru berusia delapan belas tahun.

Meski demikian, Aisah bukanlah satu-satunya isteri Muhammad.
Muhammad menikahi sebelas perempuan lainnya selama Muhammad di Madinah. Muhammad menghabiskan banyak tenaga mengurus isteri-isteri. (Saya menjelaskan dampak dari isteri-isteri ini secara rinci dalam bab 16).

Sebaliknya, kami tidak mempunyai catatan bahwa Yesus pernah menikah. Yesus menghabiskan waktunya dengan para muridnya dan terutama dengan tiga orang yang terdekat di antara mereka, yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes (Matius 17:1, Markus 5:37, 14:33).
Yesus memelihara hubungan baik dengan ibunya dan saudara-saudaranya dan Yesus juga memiliki hubungan akrab dengan Maria, Marta dan saudara mereka, Lazarus. Sekelompok kecil perempuan berjalan mengikuti Yesus dan mereka membantu Yesus. (Lihat bab 16 untuk informasi lebih jelas).

KESIMPULAN

Kita sekarang sudah mendekati bagian akhir kisah hidup Yesus maupun Muhammad.
Bab berikutnya dari buku ini, kita akan melihat tiga tahun terakhir dari kehidupan Muhammad (usia 61 – 63 tahun) dan beberapa bulan terakhir dari kehidupan Yesus (usia sekitar 35 - 36 tahun).

____________________
35
Ibn Kathir, The Beginning and the End, vol. 2, bagian 3, halaman 215.
36
Ibn Ishaq, halaman 324ff.
37
Ibid. halaman 280.
38
Ibid, halaman 281 – 286.
39
Ibid, halaman 297.
40
Ibid, halaman 257.
41
Ibid, halaman 659-660.
42
Ibid, halaman 368.
43
The Correct Books of Bukhari, vol. 5, buku 59, no. 447.
44
The Correct Books of Muslim, buku 19, no. 4347.

Tidak ada komentar: